Surat Cinta untuk Ayahanda
Pesan untuk Ketua FTBM Kota Pekalongan 2025–2030.
Sowan
Pekalongan, 12 Desember 2024, 11.02 WIB. Beberapa foto diambil di dalam ruangan Walikota Pekalongan saat kami, panitia musyawarah daerah forum TBM Kota Pekalongan, sowan untuk membahas beberapa hal mengenai literasi di kota Pekalongan. Disambut dengan baik, Pak Wali yang baru saja memenangkan kontestasi pemilihan walikota (lagi) menceritakan pengalamannya terkait literasi dan tingkat kemampuan berpikir kritis anak-anak muda. Untuk indeks literasi kota Pekalongan memang sudah meningkat pesat. Bahkan sekarang di posisi 4 besar kota/ kabupaten se Jawa Tengah. Prestasi yang perlu dibanggakan, dijaga dan ditinggkatkan bersama. Berkaca pada berbagai kegiatan debat dan tanya-jawab dengan mahasiswa dan anak muda lainnya saat kampanye, menurut Beliau kemampuan berpikir kritis anak muda masih perlu ditingkatkan. Bahkan, Beliau mempersilahkan anak-anak muda untuk mengkritik kinerja pemerintahannya kedepan.
“Saya juga titip untuk kepengurusan yang baru nanti, supaya disisipi pendidikan politik untuk anak muda. Supaya anak-anak muda kita melek politik dan lebih kritis.” Beliau menambahkan.
Musyawarah Daerah
Setelah beberapa kali rapat dan melakukan sowan sana-sini. Akhirnya terselenggara Musda secara daring pada Rabu, 15 Januari 2025 pukul 20.00 WIB. Diikuti 25 orang pengelola TBM, perpusmas dan pegiat literasi Kota Pekalongan. Acara yang dibuka oleh sambutan Ketua PW FTBM Jawa Tengah, Dr. Heru Kurniawan ini ditutup dengan sambutan Ketua FTBM Kota Pekalongan terpilih, Ribut Achwandi, S.S., M.Hum.
Pesan untuk Ayahanda
Selain Bunda literasi, jika ada gelar Panda Literasi, maka kami tidak ragu jika gelar tersebut dianugerahkan kepada Bapak Ribut Achwandi. Kiprah Beliau untuk menghidup-hidupi literasi dari Kota Pekalongan tidak perlu diragukan. Mulai dari tingkat keaktifan beliau dalam menulis, menjadi pemateri diskusi di berbagai acara, menjadi pembina di beberapa komunitas dan organisasi, mengasuh program Kojah Sastra dan lain sebagainya.
Kami, sebagai anak-anak Beliau di Sogan, tentu tahu betul bagaimana Beliau membina kami hingga menjadi seperti sekarang ini. Dengan bekal nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang diajarkan kepada kami itulah yang menjadi dasar tulisan ini dibuat.
Tentu saja kami ikut bahagia atas terpilihnya Ayahanda kami menjadi Ketua Forum TBM Kota Pekalongan. Namun, sebagai anak yang baik, kami akan mengawal, mengingatkan dan siap mengkritik jika ada keputusan yang dinilai kurang tepat. Maklum saja, FTBM, sebagai lembaga non pemerintahan dan bersifat independen memiliki peran yang sangat penting dan menjadi ujung tombak dalam peningkatan literasi masyarakat. Karena melalui TBM dan perpustakaan masyarakat, kegiatan literasi di kampung-kampung dapat terlaksana. Kami paham betul bahwa FTBM akan bersinggungan dengan berbagai kepentingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan posisi yang sekarang, tentu suara Ayahanda semakin didengar dan dipertimbangkan oleh pemerintah.
Sebagai anak, kami senantiasa mendoakan. Semoga Ayahanda, tetap dapat bersuara lantang dan kritis terhadap program-program literasi pemerintah yang kurang tepat untuk kepentingan masyarakat luas. Semoga Ayahanda juga terus dapat mengingat bahwa kepentingan tertinggi adalah kepentingan rakyat. Bukan kepentingan segelintir pihak. Seperti yang Ayahanda ajarkan kepada kami, bahwa amanah itu berat dan panas. Dan kerja-kerja kebudayaan semacam ini, adalah rakaat panjang dan sunyi yang tak pernah kita tahu kapan akan membuahkan hasil.
“The one who plants trees, knowing that he will never sit in their shade, has at least started to understand the meaning of life.” –Rabindranath Tagore.
Kami sengaja akan mengambil jarak untuk dapat kritis kepada posisi Ayahanda sebagai Ketua FTBM Kota Pekalongan dan program pemerintah, sesuai pesan Pak Wali.
Terakhir, semoga Ayahanda selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin.
Sehari menjelang pelantikan, 17 Januari 2025.
Penuh cinta, mewakili anak-anakmu di Sogan,
Andika Nugraha Firmansyah