pexel

Serba Serbi Gen Z

Sokola Sogan
3 min readMar 12, 2024

--

Oleh: Farid Lukman Aji

Mengekspos Tekanan Sosial Media yang Membayangi Generazi Z

Sosial media, meskipun sebagai alat komunikasi yang kuat, telah menjadi medan pertempuran yang kompleks bagi Gen Z. Pada lamunan-lamunan ini kita akan menelusuri tekanan yang mendalam dan sering terabaikan yang menyertainya, menggali lebih dalam tentang dampaknya pada kesehatan mental dan kesejahteraan gen z saat ini.

Perbandingan yang Merusak

Generasi Z sering kali terjebak dalam permainan perbandingan yang tak sehat di dunia maya. Dari jumlah likes di Instagram hingga jumlah tontonan di tiktok, ukuran keberhasilan sering kali diukur dengan standar digital yang tidak realistis. Setiap postingan adalah panggilan untuk validasi, dan ketidaksetaraan antara citra yang direkayasa online dengan kehidupan nyata mereka menimbulkan perasaan tidak cukup dan rendah diri yang mendalam.

Teks Toksik dan Perasaan Cemburu

Komunikasi di sosial media sering kali dipenuhi dengan teks toksik dan perasaan cemburu. Pesan-pesan yang merendahkan, komentar negatif, dan troll online adalah ancaman yang konstan bagi kesehatan mental mereka. Selain itu, melihat kehidupan yang sempurna dan bahagia dari orang lain dapat memicu perasaan cemburu dan depresi yang mendalam, menyebabkan perasaan terasing dan tidak berharga.

Pencarian Konstan untuk Validasi

Setiap like, komentar, atau share adalah penentu nilai diri di dunia digital. Generasi Z merasa perlu untuk mendapatkan validasi dan persetujuan dari orang lain untuk merasa berharga. Ketidakpuasan dengan jumlah interaksi online dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang berkelanjutan, memperkuat siklus yang tidak sehat dari perbandingan diri dan pencarian konstan akan perhatian.

Gangguan Identitas dan Kecemasan Sosial

Sosial media sering kali menjadi panggung yang tidak nyaman bagi mereka yang tidak nyaman dengan identitas mereka sendiri atau merasa tidak aman dalam interaksi sosial. Perasaan terisolasi dan tidak diterima dapat diperparah oleh tekanan untuk tampil sempurna dan populer di platform online, menyebabkan peningkatan kecemasan sosial dan kecemasan yang berkelanjutan.

Melarikan Diri Secara Tidak Sehat

Dalam upaya untuk melarikan diri dari tekanan sosial media, Generasi Z sering kali beralih ke perilaku yang merugikan diri sendiri atau kecanduan untuk mendapatkan rasa lega sesaat. Mulai dari konsumsi berlebihan konten online yang tidak sehat hingga penggunaan obat-obatan atau alkohol sebagai pelarian, upaya untuk mengatasi tekanan online dapat mengarah pada dampak yang serius pada kesehatan mental mereka.

Harapan yang Tak Terpenuhi

Dibalik gambaran yang tampak sempurna di sosial media, Generasi Z sering kali merasa tidak cukup dan kehilangan. Harapan yang tidak realistis untuk mencapai standar yang ditetapkan oleh dunia digital sering kali menyebabkan perasaan frustasi dan putus asa. Perasaan ini dapat mengarah pada masalah kesehatan mental yang serius seperti depresi, kecemasan, dan bahkan pemikiran untuk bunuh diri.

Perubahan Identitas

Dunia maya juga memberikan ruang bagi eksplorasi identitas yang tak terbatas. Namun, bagi Generasi Z, ini juga bisa menjadi beban yang berat. Menghadapi tekanan untuk menemukan identitas yang sesuai dengan standar online yang dipersepsikan dapat menyebabkan konflik internal dan kebingungan yang mendalam. Proses pencarian diri menjadi terdistorsi oleh ekspektasi sosial media, menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian.

Dampak pada Kesehatan Mental

Dampak tekanan sosial media pada kesehatan mental Generasi Z tidak dapat dipandang sebelah mata. Penelitian telah menunjukkan korelasi yang kuat antara penggunaan yang berlebihan dari platform sosial dengan peningkatan risiko depresi, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya. Penggunaan yang tidak sehat dari sosial media dapat mengganggu tidur, mempengaruhi pola makan, dan mengurangi rasa harga diri, menghasilkan dampak yang merusak pada kesejahteraan mental mereka.

Perlunya Kesadaran dan Dukungan

Pemahaman yang lebih baik tentang tekanan yang dihadapi Generasi Z di sosial media penting untuk menyediakan dukungan yang efektif dan membangun sistem yang lebih sehat bagi mereka. Mendidik mereka tentang risiko dan dampak negatif dari penggunaan yang berlebihan dari media sosial adalah langkah awal yang penting. Selain itu, memberikan akses ke sumber daya kesehatan mental yang terjangkau dan membangun komunitas dukungan yang inklusif adalah langkah penting dalam membantu mereka mengatasi tekanan sosial media yang mereka hadapi.

Tekanan sosial media pada Generasi Z sebagai fenomena kompleks dan berbahaya yang merasuk ke dalam setiap aspek kehidupan mereka. Dari perbandingan yang merusak hingga perasaan tidak cukup, tekanan ini memiliki dampak yang serius pada kesehatan mental dan kesejahteraan mereka. Melalui pemahaman yang lebih dalam, dukungan yang efektif, dan tindakan konkret untuk mengurangi tekanan sosial media yang tidak sehat, kita dapat membantu Generasi Z menavigasi dunia digital dengan lebih bijaksana dan membangun kesehatan mental yang lebih kuat.

Kak Farid Lukman Aji merupakan Koordinator Bidang Ekonomi Sogan. Kalian dapat mengunjungi sosial medianya di instagram @mbajek__. Kalian juga bisa mengamati kegiatan kami di Sokola Sogan. Serta mendukung kami dengan membeli merchandise di Sogan Store. Terima Kasih.

--

--

Sokola Sogan
Sokola Sogan

Written by Sokola Sogan

Non Formal Education and Non Profit Organization, part of Omah Sinau Sogan Foundation. Pekalongan City, Indonesia.

No responses yet