image from pexel

Jalan Sunyi: Mengenal Percintaan Genset

Sokola Sogan
3 min readMar 6, 2024

Oleh: Farid Lukman Aji

Guyssss… udah pada denger belum istilah-istilah seperti; love bombing, Red flag, Gaslighting, Breadcrumbing, dan lain sebagainya? yaaaasss… Bener banget, ini beberapa istilah percintaan ala Genset (Gen Z). Apasih maksudnya dan apa gunanya? Okee.. kita bedah satu-satu.

Fyi… Ini gak tau dari kapan dan siapa yang memulai menggunakan istilah percintaan ala Genset ini, tapi tiap generasi pasti ada aja istilah kayak gitu. Sure, jadi dulu juga ada istilah ‘hidung belang’ yang ada sejak zaman penjajahan. Remy Sylado dalam Kompas menjelaskan sejarah istilah hidung belang ini berasal dari zaman VOC, di mana para penjajah (Belanda) menjalankan pergundikan terhadap cewek-cewek pribumi.

Dalam buku Vrouwen naar Jacatra karangan Hertog, seorang gadis pribumi yang terperangkap dalam cinta lelaki dari Belanda ini adalah Saartje Specx. Ia merupakan anak angkat dari Gubernur Jendral Jan Pieterszoon Coen yang jatuh cinta pada pengawalnya sendiri, Pieter Corthenhoeff. Pada suatu ketika, sepasang kekasih ini kepergok oleh Sang Gubernur saat sedang berhubungan badan. Sang Gubernur lantas menghukum ajudannya dengan alasan berzina. Lalu Cortenhoeff digantung di tengah kota, dengan sebelumnya dicorengi hidungnya dengan menggunakan arang. Ada juga TTM (teman tapi mesra) istilah ini konon terjadi karena ledekan dari orang yang sedang menjalani pendekatan, lalu pada tahun 2005 semakin gencar orang-orang menggunakan istilah ini karena dipopulerkan menjadi sebuah lagu oleh band Ratu yang beranggotakan Maia Estianti dan Mulan Jameela. Ada juga istilah wakuncar (waktu kunjung pacar), Buaya darat, dan masih banyak lagi.

So, kalian gaboleh judge anak-anak Genset (Gen Z) ini dengan bilang “apasih aneh banget anak zaman sekarang, sok ke barat-baratan lah atau apa lah preketek preketek preketek…”, loh kalian sendiri juga dulu SAMAAAAA bjir! Oke back to the topic….

At the first, “love bombing” artinya sih bom cinta, tapi apa bener itu? Love bombing itu bentuk pelecehan psikologis dan emosional yang biasanya dilakukan oleh pasangan romantis untuk memanipulasi seseorang. Ciri orang yang love bombing adalah memberikan perhatian dan hadiah secara berlebihan agar bisa mengendalikan pasangannya. Hal ini akhirnya dapat memicu toksisitas atau anak genset sekranag nyebutnya toxic. Toksisitas dapat muncul dalam hubungan dekat mana pun: teman, kolega, anggota keluarga, atau pasangan. Nah, Istilah Red flag atau tanda bahaya dalam hubungan secara umum mengacu pada tanda peringatan yang menunjukkan perilaku negatif. Biasanya hubungan orang yang ditandai dengan red flag ini perilakunya terlalu mengontrol pasangannya, tidak percaya terhadap pasangan (bawaannya curigaa mulu sedih deh…), dan melakukan kekerasan seksual, fisik, bahkan psikologis. Heueheu… jadi manteman harus hati-hati ya… ndausah pacaran!!! Ya kalau mau pacaran si terserah.

Gaslighting adalah perilaku yang suka memutarbalikkan fakta dan kebenaran. Seorang gaslighter (istilah pelaku gaslighting) bisa membuat seseorang tampak terlihat bersalah terhadap pasangannya. Ia juga selalu memberikan kesan bahwa pasangannya tidak cukup baik untuknya. Sebagai contoh, jika pasangan mengatakan sesuatu yang menyakiti perasaanmu, bukannya meminta maaf, ia justru akan berkata, “Aku bilang seperti ini karena aku mencintaimu. Aku juga nggak pernah menyakitimu.” Hal ini berdampak padamu bisa meragukan diri sendiri dan berpikir kalau kamu salah memahami niatnya. Meskipun sebenarnya tidak demikian.

Ada juga istilah Breadcrumbing, saat melakukan breadcrumbing, seseorang akan meninggalkan “remah-remah” yang cukup untuk membuat pasangan tidak akan meninggalkannya. Akan tetapi, ia juga tidak menjadikan pasangannya sebagai prioritas. Biasanya hal ini terjadi saat proses pendekatan dan tidak ada komitmen yang jelas. Hubungan seperti ini biasanya menunjukkan kalau ia tidak terlalu tertarik dengan kamu, tapi ia juga tidak mau kehilangan kamu sehingga terus meninggalkan “remah-remah” agar kamu masih mau tetap berhubungan dengannya.

Dari istilah-istilah percintaan ala genset ini klean harus waspada yaw dengan perilaku pasangan klean… tapi ya kalau menurutku engga usah pacaran sihhh… selain menghemat energi dan waktu, klean bisa ngisi waktu luang dengan aktivitas yang membangun diri dan cita-cita. Tapi kalo butuh suatu kehangatan dengan pasangan yaa NIKAAAAHH!!!

Kak Farid Lukman Aji merupakan Koordinator Bidang Ekonomi Sogan. Kalian dapat mengunjungi sosial medianya di instagram @mbajek__. Kalian juga bisa mengamati kegiatan kami di Sokola Sogan. Serta mendukung kami dengan membeli merchandise di Sogan Store. Terima Kasih.

--

--

Sokola Sogan
Sokola Sogan

Written by Sokola Sogan

Non Formal Education and Non Profit Organization, part of Omah Sinau Sogan Foundation. Pekalongan City, Indonesia.

No responses yet