Hantu Pocong
Oleh : Adinda Nugrahiningtyas
Pagi itu di dalam kelas B3. Seperti biasa sebelum berdoa aku menyempatkan diri berbincang sejenak bersama teman-teman kecilku. Tujuannya tentu saja untuk menstimulasi teman-teman kecilku agar lebih ekspresif dan terbuka denganku sebagai gurunya. Di tengah asyiknya kami bertukar cerita. Salah satu teman kecilku yang bernama Kaffin menyeletuk.
Kaffin : “Bu Dinda tau gak?” Tanya Kaffin.
Aku : “Ya nggak tau, kan kamu belum bilang.” Jawabku nyeleneh.
Kaffin : “Ow iya, hehe. Tadi malam aku bobok (tidur), terus aku ngimpi di kejar hantu. Terus aku lari ehh tiba-tiba bangun.” Jelas Kaffin serius.
Aku : “Ha? Hantu? Kamu ngimpinya hantu apa?” Tanyaku.
Kaffin : “Pocong, hihihi (suara hantu) aaaaaa (teriak). Bu Dinda, bu Dinda kenapa pocong kok nggak gali kuburan?” Tanya Kaffin.
Aku : “Menurut kamu kenapa? Kalau gali kuburan kan harus pakai cangkul. Nah pegang cangkul kan harus pakai tangan ya? Kalau pocong jalannya gimana si?” Ucapku.
Al : “Kayak gini ni bu Dinda.” Ucap Al dengan antusias, sambil memperagakan pocong lompat-lompat.
Nas’sya : “Kan tangannya pocong di iket jadi ndak bisa gali kubur ya bu Dinda.” Jawab Nas’sya
Semua anak tampak berfikir lalu kami tertawa bersama
Kaffin : “Bu Dinda kuntilanak itu rambutnya panjang.” Ucap Kaffin.
Aku : “Nah teman-teman, coba tebak kenapa mba kunti rambutnya panjang?” Tanyakku.
Bersambung…
Kak Dinda merupakan koordinator PAUD di Sokola Sogan.
Dunia anak merupakan dunia yang menyenangkan dan banyak pertanyaan yang luput dari orang yang sudah dewasa. Ikuti tajuk Celoteh Dunia Anak PAUD di Sokola Sogan Medium
Dapatkan merchandise official dari Sokola Sogan
Kalian bisa menggunjungi IG : Sogan Store.